Saturday, October 6, 2012

Jangan Kau Buang Makanan Itu....!!!


Tepat pukul 12.oo wib, kami menuju tempat dimana kami biasa berkumpul untuk makan bersama. Berbagai jenis makanan tersedia di tempat kami, ada soto daging, tempe, tahu, sate ayam dan masih banyak lagi yang lainnya.


Yang ini lho yang enak, yang ini agak asin, yang itu basah banyak minyaknya....sampai pada suatu waktu Si Fulan menggambil sepiring soto mie berikut daging-dagingnya... banyak juga yaa makannya...gumanku..


Sampai mencari Pee Wee nya si Fulan lalu duduk ....sambil bicara - bicara tentang makanan makanan lainnya. Sesuap soto daging mulai di cicipi si Fulan....pasti lezat pikirku...kebetulan saya juga ambil soto daging yang sama dengan Fulan.


Cuiiih cuiih cuihh....makanan apaan ini....teriak si Fulan...makanan begini koq disuguhkan untuk makan siang..dimuntahkannya makanan itu dari mulutnya sambil memaki maki makanan itu dia bergerak menuju ke tempat sampah untuk membuang sisa soto dagingnya di piring..... kaget bukan kepalang saya melihat reaksi itu...saya bilang rasanya enak banget....emangnya ada yang salah dengan makanan ini.


Si Fulan dengan sigap menjawab....makanan nggak ada rasanya gini koq enaak...enaaak dari mana ???... sambil bergerak lagi si Fulan mencoba Daging rendang....diambilnya daging rendang tersebut satu potong dengan ukuran yang paling besar dibandingkan yang lain... dan baaah...baah....daging rasa apa ini....sambil dia muntahkan daging dari mulutnya ....kembali dia buang lagi potongan daging yang cukup besar tersebut....


Sesak dada ini tak kala hal yang sama terjadi lagi....saya coba mencicipi daging rendang yang ada.....heeemm enak...kenapa dibuang lagi.
Nggak kuat rasanya untuk terus terdiam dengan perilaku tersebut saya bilang ke Fulan bahwa saya nggak suka dengan tingkah lakunya....


Saya bilang ke Fulan bahwa diluar sana banyak sekali orang yang nggak bisa makan, banyak sekali orang yang mengais-ngais makanan dari tempat sampah, sementara kamu dengan seenaknya membuat makanan yang masih hangat yang karena rasanya kamu nggak suka....kamu buang begitu saja.


Saya sampaikan "Nabi Muhammad sendiri membenci orang orang yang berperilaku seperti itu....truss kamu niru siapa?....Dan secara jelas Al Qur'an menjelaskan bahwa "Sesungguhnya orang yang melakukan perbuatan sia-sia (membuang makanan) itu adalah sahabat syetan".


Banyak sekali umat ini mati karena kekurangan makanan, nggak bisa makan walaupun cuman satu sendok saja.
Mohon ampunlah kamu dengan perbuatan kamu...


Nggak jelas ekspresinya...si Fulan keluar ruangan....dengan nafas masih belum begitu teratur aku lanjutkan makan siangku, walaupun sempat terusik dengan perilaku Fulan.


Alhamdullillah....selesai juga makan siangku, sambil berhenti sejenak saya mengingat kejadian tadi...moga moga si Fulan sadar...dan sambil terdiam berdoa semoga kata kataku nggak menyakiti nya.


Ya Allah maafkanlah hamba ini, sesungguhnya luasnya maafMu melebihi luasnya semesta alam ini.


Waallahu A'lam.
(agus.sulistyono@gmail.com)
READ MORE

Kisah 7 orang pemuda & seekor anjing

“Kisah Ashabul Kahfi”
merupakan suatu kisah benar mengenai beberapa orang pemuda yang tertidur di dalam sebuah gua, dan cuma bangun 309 tahun kemudian.
Pemuda-pemuda beriman ini hidup pada masa Raja Diqyanus di Rom, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabi Isa ‘alaihissalaam Mereka hidup di tengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang zalim. Demi menjaga iman, mereka melarikan diri dari kota, dikejar oleh tentera raja untuk dibunuh. Hingga pada suatu ketika, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai sebagai tempat persembunyian.

Para Pemuda Beriman yang Berlindung di dalam Gua

Penulis: Al-Ustadz Abu ‘Umar Muhammad hafizhahullah
          Para pembaca semoga Allah subhanahu wa ta’ala menanamkan dalam hati-hati kita keimanan, di antara bukti-bukti kebesaran dan kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala adalah kisah Ashabul Kahfi, yang didalamnya terdapat banyak pelajaran yang bisa kita petik, tentunya bagi orang-orang yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan hari akhir.

Kisah Ashhabul Kahfi

Saudara pembaca semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Allah subhanahu wa ta’ala memberitakan kisah yang agung ini di dalam Al-Qur`an tepatnya dalam surat al Kahfi.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) kisah ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka, dan Kami tambahkan untuk mereka petunjuk.” (Al-Kahfi: 13)
Mereka adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala, yang meyakini bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah subhanahu wa ta’ala semata, mereka teguh di atas keyakinan yang benar tersebut. Meskipun harus bertentangan dengan mayoritas kaum mereka yang berada dalam kesesatan, dan kesyirikan (menyekutukan Allah subhanahu wa ta’ala dengan sesembahan selain Allah subhanahu wa ta’ala).
Allah subhanahu wa ta’ala mengisahkan perkataan mereka di dalam firman-Nya:
“Lalu mereka pun berkata, “Rabb kami adalah Rabb seluruh langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru (beribadah kepada) Rabb selain Dia, Sesungguhnya kami kalau demikian (menyeru/beribadah kepada selain-Nya) telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.” Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai Rabb-Rabb (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?” (Al-Kahfi: 14-15)

Jumlah Mereka

Adapun jumlah mereka sebagian ahli tafsir menguatkan bahwa jumlah mereka tujuh orang dan yang ke delapan anjingnya, Allah menyebutkan persangkaan orang-orang ahlul kitab tentang jumlah mereka. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya (artinya):
“Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan, “(Jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya,” sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, “(Jumlah mereka) tujuh orang, yang kedelapan adalah anjingnya.” Katakanlah, “Rabb-ku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah kamu (Muhammad) berdebat tentang hal mereka, kecuali perdebat lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.” (Al-Kahfi: 22)

Berlindung di Gua

Setelah mereka sepakat bahwa tidak mungkin tetap tinggal bersama kaum mereka yang menyembah berhala, maka para pemuda tersebut bermusyawarah diantara mereka, dan memutuskan untuk berlindung di dalam sebuah gua demi menyelamatkan akidah dan keyakinan mereka. Setelah sebelumnya mereka berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala:
“Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan Kami (ini).” (Al-Kahfi: 10)
Lalu Allah subhanahu wa ta’ala pun mengabulkan doa mereka dan memudahkan urusan mereka. Mereka berlindung di dalam sebuah gua yang cukup luas sehingga mereka bisa tinggal dengan nyaman di dalamnya. Allah juga menidurkan mereka di dalam gua tersebut, sebagaimana firman-Nya (artinya):
“Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu.” (Al-Kahfi: 11)
          Maksudnya Allah subhanahu wa ta’ala menidurkan mereka.

Penjagaan Allah terhadap Mereka

Para pembaca rahimakumullah, dalam tidurnya yang sangat panjang tersebut Allah menjaga tubuh mereka agar tidak rusak. Di antara bentuk penjagaan Allah subhanahu wa ta’ala adalah:
1. Sinar matahari tidak masuk ke dalam gua, sehingga tidak langsung mengenai tubuh mereka, dengan demikian mereka pun tidak merasa kepanasan dengan sengatan sinar matahari.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dia lah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.” (Al-Kahfi: 18)
Para pembaca rahimakumullah, sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa mereka ditidurkan oleh Allah, namun dengan kekuasaan-Nya, Allah menjadikan orang yang melihat mereka mengira bahwa mereka dalam terbangun.
Sebagaimana di dalam firman-Nya (artinya):
“Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur.” (Al-Kahfi: 17)
Mengapa demikian? Para ahli tafsir mengatakan hal itu terjadi karena mata mereka terbuka. (lihat Tafsir as-Sa’diyWallahu a’lam.
2. Penjagaan Allah agar tubuh mereka tidak dimakan tanah, yaitu dengan dibolak-balik tubuh mereka dalam tidur panjangnya itu, sehingga tubuh mereka tidak rusak dimakan tanah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka menjulurkan kedua kakinya di muka pintu gua.” (Al-Kahfi: 18)
3. Penjagaan Allah terhadap mereka dari orang-orang yang ingin mendekati mereka dengan adanya rasa takut sehingga tidak berani mendekati mereka.
“Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.” (Al-Kahfi: 18)

Lama Mereka Tinggal di Gua

Mereka tinggal di dalam gua itu dalam keadaan tertidur selama tiga ratus sembilan tahun (309 tahun), Allahsubhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan mereka tinggal dalam gua tersebut (selama) tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).”(Al-Kahfi: 25)
Lalu Allah subhanahu wa ta’ala membangunkan mereka agar saling bertanya-tanya di antara mereka sudah berapa lamakah mereka tinggal di dalam gua?
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka, “Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini?).” Mereka menjawab, “Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.” Berkata (yang lain lagi), “Rabb kalian lebih mengetahui berapa lamanya kalian berada (di sini).” (Al-Kahfi: 19)
Kemudian mereka merasakan lapar, lalu diutuslah salah seorang di antara mereka dengan membawa uang perak untuk membeli makanan.
Maka didapati oleh pemuda tersebut negeri (yaitu negeri Diqsus) yang sudah berubah, penduduknya pun telah berganti, tidak dia dapati lagi pemerintah yang mengenali mereka, dan tidak seorang pun yang dia kenal dari penduduk negeri tersebut.
Maka suruhlah salah seorang di antara kalian untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untuk kalian, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan hal kalian kepada seorang pun.
Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempat kalian, niscaya mereka akan melempar kalian dengan batu, atau memaksa kalian kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kalian tidak akan beruntung selama lamanya.
Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya.” (Al-Kahfi: 19-21)

sumber : http://kaahil.wordpress.com/2012/04/15/bagus-kisah-cerita-riwayat-ashhabul-kahfi-kisah-7-orang-pemuda-seekor-anjing-yang-tertidur-selama-309-tahun-di-dalam-gua-doa-ashabul-kahfi-ketika-di-dalam-gua-hikmah-kisah-as/
READ MORE

Friday, October 5, 2012

10 Hewan penghuni surga

diriwayatk
an bahwasannya akan masuk kedalam surga bersama orang beriman sebagaimana yang disebutkan muqatil 10 hewan:

1.unta Nab iSholeh
2.anak sapi Nabi Ibrahim
3. domba Nabi Ismail
4.sapi Nabi Musa
5. ikan paus Nabi Yunus
6. keledainya Uzair as.
7.semut Nabi Sulaiman
8. burung Hud-Hud ratu Balqis
9. anjing Ashabul kahfi
10. untanya Nabi Muhammad saw

وصدق الرسول صلى الله عليه وسلم حيث قال: (( رب مركوبة خير من راكبها وأكثر ذكر الله منه ))
فلهذا الاعتبار ؟؟؟ جميع الحيوانات والنمل خير من الانسان الغافل عن ذكر الله تعالى

sungguh benar apa yang disabdakan Rasulullah sekiranya beliau bersabda:'' terkadang hewan yang ditunggangi lebih baik dari penunggangnya'' dari sini dapat diambil pelajaran, bahwa seluruh hewan dan semut lebih baik daripada manusia yang lalai dari berdzikir kepada Allah ta'ala.
--------------------------
-------------------

>> Alif Jum'an Azend

‎- روى - انه يدخل الجنة مع المؤمنين على ما قال مقاتل عشرة من الحيونات تدخل الجنة نقاة صالح وعجل ابراهيم وكبش اسماعيل وبقرة موسى وحوت يونس وحمار عزير ونملة سليمان وهدهد بلقيس وكلب اصحاب الكهف وناقة محمد صلى اللـه عليه وسلم فكلـهم يصييرون على صورة كبش ويدخلون الجنة ذكره فى مشكاة الانوار: قال الشيخ سعدى قدس سره.
سك اصحاب كهف روزى جند
بى نيكان كرفت ومردم شد
يعنى [بامردمان داخل جنت شد درصورت كبش. ودر تفسير امام ثعلبى مذكوراست كه هركه درشبانروز برحضرت نوح عليه السلام درود فرستد از كزدم ضررى بوى نرسد وهركه اين كلمات {وَكَلْبُهُم بَـٰسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِٱلْوَصِيدِۚ} نوشته باخود دارد از سك متضرر نكردد].

اسم الكتاب: تفسير تنوير الأذهان


>> Muhammad Fatkhurozi Rozi ‎

1. UNTA Nabi Shaleh AS

Unta ini pernah dijadikan sebuah bukti akan kebenaran yang dibawa oleh Nabi Shaleh AS, sebagaimana diceritakan Al Qur’an dalam Surat Huud : 64-68.

“(64). Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat.” (65). Mereka membunuh unta itu, maka berkata Shaleh: “Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (66). Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-Lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (67). Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya, (68). seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.”

Inilah kisah unta yang akhirnya mengantarkan kaum Tsamud dihancurkan Allah seperti tidak pernah ada dimuka bumi ini.

2. SAPI Nabi Ibrahim AS

3. KAMBING/DOMBA Nabi Ismail AS

Kambing ini pernah dijadikan ujian Allah kepada Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan untuk membunuh putra yang sangat dicintainya, Nabi Ismail AS. Allah Swt hendak menguji kesabaran Nabi Ibrahim AS. Kisah dramatis ini tercantum dengan jelas dalam Surat Ash Shaaffaat ayat 102-107.

“(102). Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (103). Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). (104). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, (105). sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (106). Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (107). Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. maka Allah Swt melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari Raya Haji.

4. SAPI Nabi Musa AS

Pada saat itu, ada seorang bani Israil yang meninggal dunia. Mereka ingin mengetahui siapakah pembunuh orang ini. Maka bani israil itu datang kepada Nabi Musa AS untuk meminta petunjuk. Allah pun menyuruh mereka untuk menyembelih seekor sapi betinayan kemudian dipukulkan pada mayat. Lalu hiduplah orang mati itu dalam sekejap mengabarkan siapakah pembunuh sebenarnya. Kisah ini diceritakan Al Qur’an dalam Surat Al Baqoroh ayat 68-73.

“(67). Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina.” Mereka berkata: “Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?”[62] Musa menjawab: “Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil.” (68). Mereka menjawab: ” Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu.” Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.” (69). Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya.” Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya.” (70). Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu).” (71). Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya.” Mereka berkata: “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya.” Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu. (72). Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. (73). Lalu Kami berfirman: “Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu !” Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti.


‎5. IKAN PAUS Nabi Yunus AS

Ikan ini adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS ketika melarikan diri dari kaumnya. Kisah ini diceritakan Al Qur’an salah satunya dalam surat Ash Shaaffaat ayat 139-148.

“(139). Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (140). (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, (141). kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. (142). Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. (143). Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, (144). niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (145). Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. (146). Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. (147). Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. (148). Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.”

6. KELEDAI Nabi Uzair AS

Nabi Uzair AS adalah nabi yang diutus kepada bani Israil (bangsa Yahudi). Jika Orang Nashrani menganggap bahwa Nabi Isa AS adalah anak Tuhan, Maka orang Yahudi menganggap bahwa Nabi Uzair AS ini adalah anak Tuhan. Sungguh persepsi yang keliru, karena mereka berdua hanyalah seorang Rasul utusan Allah. Kisah Nabi Uzair diceritakan Al Qur’an dalam surat Al Baqoroh ayat 259.

(259). Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: “Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?” Ia menjawab: “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari.” Allah berfirman: “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Menurut sebagian riwayat, orang yang dikisahkan tersebut adalah Nabi Uzair AS.

7. SEMUT Nabi Sulaiman AS

Nabi Sulaiman AS dianugerahi Allah dengan kemampuannya memahami bahasa binatang, salah satunya adalah semut. Kisah tentang semut ini bisa kita temukan dalam Surat An Naml ayat 17-19.

(17). Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). (18). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”; (19). maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”


8. BURUNG HUD-HUD (PELATUK) Ratu Balqis

Selain semut, Nabi Sulaiman As pun mampu berbicara dengan burung hud-hud, sejenis burung pelatuk. Melalui burung ini, Nabi Sulaiman mengetahui keadaan Ratu Balqis, seorang ratu yang memerintah negeri Saba’ yang beribukota di Ma’rib yang letaknya dekat kota San’a ibukota Yaman sekarang. Burung hud-hud ini dijadikan kurir oleh Nabi Sulaiman untuk mengantarkan surat kepada Ratu Bilqis dan mengajaknya untuk beriman kepada Allah. Kisah ini dapat kita temukan di Al Qur’an Surat An Naml ayat 20-31.

(20). Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. (21). Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang.” (22). Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini. (23). Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. (24). Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, (25). agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. (26). Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai ‘Arsy yang besar.” (27). Berkata Sulaiman: “Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta. (28). Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan” (29). Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. (30). Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi) nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (31). Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”

9. ANJING Ashahbul Kahfi

Kisah Ashhabul Kahfi mengingatkan kita pada sosok-sosok pemuda tangguh yang menjaga keimanan mereka dari raja kafir. Maka demi menyelamatkan iman, mereka pun rela untuk mengasingkan diri dan bersembunyi di sebuah gua. Jumlah mereka tidak diketahui pasti. Tetapi ada yang bilang jumlahnya 7 orang ditambah dengan seekor anjing yang setia. Karena kelelahan, mereka pun tertidur di gua. Dikiranya hanya tidak sesaat, nyatanya mereka telah tertidur selama 300 tahun (309 tahun hijriyah). Subhanallah. Kisah mereka dapat ditemukan di surat Kahfi ayat 9-22.

(18). Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka. (19). Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?).” Mereka menjawab: “Kita berada (disini) sehari atau setengah hari.” Berkata (yang lain lagi): “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun. (20). Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya.” (21). Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: “Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.” Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: “Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya.” (22). Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: “(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya”, sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: “(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya.” Katakanlah: “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.


‎10. UNTA Nabi Muhammad Saw

Unta ini yang digunakan oleh Rasulullah Saw ketika hijrah ke Madinah pertama kali bersama dengan sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq. Unta ini pun digunakan sebagai petunjuk dimanakah Rasulullah akhirnya tinggal di Madinah. Unta pun berhenti di sebuah rumah milik sahabat bernama Abu Ayub Al Anshari. Di sanalah Rasulullah menghabiskan hidupnya sampai akhir hayat. Makam Rasulullah Saw di Madinah yang diziarahi jutaan kaum muslim sedunia itulah rumah Nabi Saw.

Ada riwayat lain, bahwa hewan kesepuluh yang masuk surga adalah Buroq, kendaraan yang digunakan oleh Rasulullah Saw ketika melakukan perjalanan Isra Mi’raj bersama dengan Malaikat Jibril AS. Kisah hewan-hewan ini sendiri tidak diceritakan dalam Al Qur’an, tetapi dapat kita temukan di Shirah Nabawiyah, yang menceritakan perihidup Rasulullah Saw.


Link Asal >>
http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/469825696373577/?comment_id=469891166367030&offset=0&total_comments=6
READ MORE