Membaca Al-Qur’an merupakan
ibadah yang paling utama dan dicintai Allah. Dalam hal ini para ulama sepakat,
bahwa hukum membaca Al-Qur’an adalah wajib ‘ain. Maknanya, setiap
individu yang mengaku dirinya muslim harus mampu baca Al-Qur’an dengan baik dan
benar. Kalau tidak, maka ia berdosa.
Al-Qur’an merupakan pedoman, konsep, dan aturan hidup manusia. Dalam
konteks hablum minallah, Al-Qur’an mengatur relasi hamba dengan khaliqnya.
Hubungan vertikal ini dalam bahasa syariat disebut ibadah seperti shalat,
puasa, zakat dan haji. Sedangkan dalam konteks hablum minan naas,
Al-Qur’an menjelaskan tata cara pergaulan dan hubungan manusia dengan dirinya,
manusia lain dan makhluk Allah lainnya. Hubungan horizontal ini dikenal dengan
sebutan muamalah. Konkritnya, Al-Qur’an memberi petunjuk bagaimana mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Allah swt dan Rasul-Nya saw telah memerintahkan kita untuk mengamalkan
ajaran al-Qur’an dan as-Sunnah, agar kita selamat dunia dan akhirat. Bahkan
Rasulullah saw mengingatkan kita akan penting pengamalan terhadap al-Qur’an dan
sunnah Rasul saw dengan sabdanya, “Aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua
hal, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya niscaya kamu tidak akan sesat
selama-lamanya, yaitu al-Qur’an dan Sunnah Rasul saw.” (H.R. At-Tirmizi)
Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang sesat itu orang meninggalkan ajaran
al-Qur’an dan As-Sunnah.
Sejatinya kita bercermin kepada kehidupan orang-orang yang shalih. Mereka
menjadikan al-Qur’an sebagai buku bacaan hariannya. Mereka tidak pernah bosan
dan kenyang dengan al-Qur’an, sebagaimana diungkapkan oleh Utsman bin Affan
radhiyallahu ‘anhu, “Kalau hati kita bersih, maka kita tidak pernah kenyang
dengan al-Qur’an.” Karena dengan senantiasa membaca al-Qur’an, kita akan
mendapatkan banyak kebaikan.
Asy syahid
Sayyid Quthub mengatakan dalam muqaddimah tafsirnya, “Hidup dalam naungan
al-Qur’an adalah nikmat. Nikmat yang hanya diketahui oleh siapa yang telah
merasakannya. Nikmat yang akan menambah usia, memberkahi dan menyucikannya.”
Sungguh banyak keutamaan dan keuntungan yang diperoleh bagi orang yang membaca
al-Qur’an. Keuntungan tersebut tidak dimiliki oleh bacaan lainnya seperti surat
kabar, majalah dan buku. Diantara keutamaan dan keuntungan orang yang membaca
al-Qur’an yaitu;
Pertama: orang yang membaca
Al-Qur’an akan mendapatkan syafaat (pertolongan) pada hari Kiamat nantinya
berdasarkan sabda Rasulullah saw bersabda: ”Bacalah al-Qur’an, sesungguhnya
ia akan datang pada hari kiamat nanti memberi syafaat bagi orang yang
membacanya.” (H. R. Muslim). Tentunya tidak hanya sekedar membaca, juga
mengamalkannya. Namun demikian, tanpa membaca al-Qur’an maka tidak mungkin kita
mengamalkannya. Selain Rasulllah saw, tidak seorangpun yang mampu memberikan
pertolongan kepada seseorang pada hari hisab, kecuali al-Qur’an yang dibaca
selama ia hidup di dunia.
Kedua, Rasulullah saw
menegaskan bahwa orang yang terbaik di antara manusia adalah orang yang mau
mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an, sesuai dengan sabdanya, ”Sebaik-baik
kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan yang mengajarkannya” (H.R.
Bukhari). Oleh karena itu, orang yang terbaik di dunia ini bukanlah orang yang
punya memiliki harta yang melimpah, jabatan maupun pangkat yang tinggi. Namun,
disisi Allah Swt orang terbaik itu adalah orang yang mau belajar al-Qur’an dan
mengajarkan kepada orang lain.
Ketiga, orang yang pandai membaca Al-Qur’an akan disediakan
tempat yang paling istimewa di surga bersama para malaikat yang suci. Sedangkan
orang yang membaca terbata-bata (belum pandai), maka ia akan diberi dua pahala
yaitu pahala mau belajar dan kesungguhan membaca, sesuai dengan sabda
Rasulullah saw, ”Orang yang pandai membaca Al-Qur’an akan ditempatkan
bersama kelompok para Malaikat yang mulia dan terpuji. Adapun orang yang
terbata-bata dan sulit membacanya akan mendapat dua pahala.” (H.R Bukhari
& Muslim).
Keempat, kejayaan suatu umat Islam itu dengan membaca
al-Qur’an dan mengamalkannya. Namun sebaliknya, musibah yang menimpa umat ini
disebabkan karena sikap acuh tak acuh kepada al-Qur’an dan meninggalkannya.
Rasulullah saw bersabda: ”Sesungguhnya Allah Swt meninggikan (derajat)
ummat manusia ini dengan Al-Qur’an dan membinasakannya pula dengan Al-Qur’an”
(H.R Muslim). Inilah rahasia mengapa generasi awal umat Islam (generasi
sahabat, tabi’in dan tabi’itabi’in) menjadi generasi terbaik umat ini
sebagaimana dinyatakan oleh Rasul saw. Mengapa demikian?
Jawabannya adalah karena mereka mengamalkan
al-Qur’an dan sunnah Rasul saw. Maka Islampun berjaya pada masa-masa mereka,
sehingga tersebar keseluruh penjuru dunia. Namun, setelah generasi tersebut
sampai saat ini umat Islam meninggalkan al-Qur’an sehingga umat Islam menjadi
lemah dan hina karena dijajah oleh orang kafir, bahkan dizalimi dan dibunuh
seenaknya oleh orang kafir akibat meninggalkan al-Qur’an.
Kelima, orang yang membaca dan mendengar Al-Qur’an akan
mendapatkan sakinah, rahmah, doa malaikat dan pujian dari Allah. Nabi saw
bersabda: ”Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah Allah
(masjid) untuk membaca Kitabullah (al-Qur’an) dan mempelajarinya, melainkan
ketenangan jiwa bagi mereka, mereka diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para
malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di hadapan para Malaikat yang ada
di sisi-Nya.” (H.R Muslim).
Memang, membaca dan
mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an menentramkan hati kita sebagaimana ditegaskan
dalam firman Allah Swt, ““...Ingatlah, hanya dengan zikir (mengingat) Allah
hati menjadi tenang”. (Q.S Ar-Ra’d: 28). Al-Qur’an merupakan zikir yang
paling afdhal (utama). Oleh karena itu, ketenangan tidaklah diperoleh dengan
harta yang banyak, pangkat dan jabatan, namun diperoleh dengan sejauh mana
interaksi kita dengan al-Qur’an.
Keenam, mendapat pahala yang berlipat ganda. Rasulullah Saw bersabda:
”Barangsiapa yang membaca satu huruf Kitabullah maka ia mendapat satu
kebaikan, dan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku
tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tapi alif itu satu huruf
(H.R at-Tirmizi) Membaca “alif lam mim” saja kita mendapatkan pahala sebanyak
30 kebaikan, maka bagaimana dengan membaca sejumah ayat-ayat yang dalam satu
halaman al-Qur’an? Bahkan berapa jumlah pahala yang kita peroleh bila kita
mampu membaca 1 juz dengan jumlah huruf ribuan atau ratusan ribu? Tentu
pahalanya sangat banyak, bahkan kita tidak sanggup menghitungnya.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete