Saturday, October 17, 2020

Percakapan Iblis dengan Nabi Muhammad SAW

Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal ra. dari Ibnu Abbas ra. Dia berkata "Pada suatu hari, kami bersama Rasulullah SAW sedang mengadakan pertemuan di rumah salah seorang sahabat Anshar di Madinah."

Tiba-tiba iblis memanggil dari luar,

Iblis : "Wahai penghuni rumah, apakah kalian mengizinkan aku masuk, karena kalian membutuhkan aku..?"

Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat,

Rasulullah SAW : "Apakah kalian tahu siapa yang berseru itu..?"

Para Sahabat : "Tentu Allah dan rasulnya yang lebih tahu."

Rasulullah SAW : "Dia adalah Iblis yang terkutuk..! Semoga Allah senantiasa melaknatnya."

Umar bin Khatab ra. : "Wahai Rasulullah, apakah engkau mengizinkan aku membunuhnya..?"

Rasulullah SAW : "Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan (Hari Kiamat)..?" Sebagaimana permintaan Iblis sendiri kepada Allah SWT yang tercantum dalam Al-Qur'an "Iblis berkata, "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka di bangkitkan." (QS al-A'raf [7] : 14).

Kemudian Allah SWT mengabulkan permohonannya dengan jawaban yang terdapat pada ayat selanjutnya. "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh (hidup sampai Hari Kiamat)." (QS al-A'raf [7] : 15).

Rasulullah SAW melanjutkan perkataanya,

Rasulullah SAW : "Wahai sahabat, silahkan bukakan pintu untuknya, karena dia sedang diperintahkan Allah SWT. Kemudian perhatikan dan pahamilah apa yang dia ucapkan nanti serta dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada kalian..!"

Kemudian pintu di buka dan Iblis masuk di tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah matanya.

Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai yang panjangnya seperti rambut kuda, kedua kelopak matanya masyquqatani (memanjang terbelah ke atas tidak ke samping). Kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, dan kedua bibirnya seperti bibir macan.

Dalam Alqur'an di gambarkan bahwa kepala setan seperti buah zaqqum, "Buahnya (Zaqqum) seperti kepala Setan-setan." (QS ash-Shaffat [37] : 65).

Iblis masuk,

Iblis : "Assalamu' alaika ya Muhammad (Salam untukmu wahai Muhammad), assalamu' alaikum ya jama' atal muslimin (Salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin)."

Rasulullah SAW : "Assalamu' lillah ya la' inin (Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai mahluk terlaknat). Aku mengetahui engkau punya keperluan terhadap kami. Apa keperluanmu itu wahai Iblis..?"

Iblis : "Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginannku sendiri, tetapi aku datang karena ada yang memerintah dan memaksaku datang kemari."

Rasulullah SAW : "Apakah yang membuatmu terpaksa datang ke sini, wahai terlaknat..?"

Iblis : "Aku didatangi oleh malaikat utusan Tuhan Yang Maha Agung, dan dia berkata kepadaku." Berikut perkataan malaikat kepada Iblis, "Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Rasulullah SAW dalam keadaan hina dan tunduk, Engkau harus memberitahukan kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaan, dan rekayasamu terhadap Bani Adam. Bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur semua yang ditanyakan kepadamu." Allah SWT berfirman, "Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar dalam memberikan jawaban pada utusan-Ku, niscaya Aku (Allah) jadikan kamu (Setan) hancur menjadi debu yang dihempas oleh angin dan Aku (Allah) puaskan musuhmu (manusia) karena bencana yang menimpamu itu, (dengan ancaman itu Iblis takut dan berkata jujur).


Iblis : "Wahai Muhammad, sekarang aku datang kepadamu sebagaimana aku diperintahkan. Sekarang tanyakanlah kepadaku apa yang engkau inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang engkau tanyakan kepadaku, niscaya musuhku akan puas atas musibah yang akan menimpaku (karena aku pasti jadi debu). Tiada beban yang lebih berat bagiku dari pada melihat para musuhku lega dengan apa yang menimpa diriku."

Rasulullah SAW : "Baiklah aku akan mulai bertanya kepadamu, "Jika engkau benar-benar jujur, maka beritahukanlah kepadaku orang yang paling engkau benci..?"

Iblis : "Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah mahluk Allah yang paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu. Artinya orang-orang yang mengikuti agama Allah dan tidak menyimpang dari ajaran-ajaran-Nya."

Rasulullah SAW : "Siapa lagi yang engkau benci..?"

Iblis : "Anak muda yang bertaqwa dan secara total menyerahkan seluruh jiwa dan raganya kepada Allah SWT."

Rasulullah SAW : "Lalu siapa lagi...?"

Iblis : "Orang Alim (yang berilmu) dan Wara' (menjaga diri dari syubhat) dan orang yang penyabar."

Rasulullah SAW : "Lalu siapa lagi..?"

Iblis : "Orang yang terus menerus dalam keadaan suci dan menjaga diri dari kotoran. Yaitu orang yang selalu memperbaiki wudhunya. Oleh karena itu banyak ahli ibadah yang selalu dalam kondisi suci (mempunyai wudhu) walaupun tidak akan melakukan shalat. Begitu juga orang yang selalu menjaga dan membersihkan hatinya dari sifat su'uzhan (berprasangka buruk), iri hati, dengki dan sebagainya. Kemudian orang yang menghilangkan penyakit hatinya, karena orang yang selalu bersih badan hatinya serta bersih dari dosa (selalu betaubat) orang itu dicintai Allah SWT seperti yang terdapat pada Al-Quran penutup ayat surah Al-Baqarah, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS al-Baqarah [2] : 222).

Rasulullah SAW : "Lalu siapa lagi..?"

Iblis : "Orang miskin (fakir) yang sabar dan tidak menceritakan atau mengadukan kefakiran dan keluh kesahnya kepada orang lain. Keluh kesahnya hanya diadukan kepada Allah SWT semata, dan aku paling tidak senang kepada manusia yang dicintai Allah. Bukankah Allah SWT mengatakan, "Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar." (QS Ali-Imran [3] : 146). Aku pasti menggoda orang seperti ini. Dan ada kabar lagi dari Allah bahwa ampunan dan kesabaran merupakan laba dari sebuah perdagangan bagi Allah yang tidak akan ada ruginya dan hal-hal yang diutamakan, "Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan." (QS asy-Syura [42] : 43)."

Rasulullah SAW : "Bagaimana engkau tahu bahwa dia penyabar..?"

Iblis : "Wahai Muhammad, jika dia mengadukan keluh kesahnya kepada sesama mahluk selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar. Harus pula engkau ketahui, bahwa orang yang sabar dan bersyukur merupakan tanda kekuasaan Allah. Dalam Al-Qur'an Allah berkali-kali menyebutkan tentang orang-orang yang sabar sebagaimana yang terdapat dalam QS Ibrahim [14] : 5, QS Lukman [3] : 31, QS Saba' [34] : 19, QS asy-Syura [42] : 33. Dan lebih dari itu, Allah akan memberikan martabat yang tinggi padanya. Sebagai bukti, tidak-kah engkau ingat tentang Yusuf as. yang dengan kesabarannya menjadi orang yang dimuliakan Allah. Dan aku pasti akan merusak kesabaran umatmu dengan tipuan-tipuanku sehingga mereka tidak akan mendapat keberuntungan."

Rasulullah SAW : "Lalu siapa lagi..?"

Iblis : "Orang yang pandai bersyukur."

Rasulullah SAW : "Bagaimana engkau tahu bahwa dia bersyukur..?"

Iblis : "Jika aku melihat dia mengambil dan meletakkan sesuatu pada tempatnya yang halal, tidak tamak, qanaah (menerima apa adanya pemberian Allah) dan selalu bersedekah dari kelebihan yang dia miliki. Aku pasti menggoda orang seperti itu agar dia tidak lagi bersyukur dan aku akan menakut-nakutinya dengan kemiskinan dan mengajaknya berbuat kejahatan." Di dalam Al-Qur'an dijelaskan, "Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu degan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); Sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS al-Baqarah [2] : 268).

Rasulullah SAW : "Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat..?"

Iblis : "Aku merasa panas dan gemetar, tetapi aku tetap mengintai dan menggodanya agar dia dapat berpaling."

Rasulullah SAW : "Mengapa sampai seperti itu wahai terlaknat..?"

Iblis : "Bukankah jika seorang hamba bersujud kepada Allah dengan sekali sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat. Perintah sujud itu adalah awal dari murka Allah kepadaku sampai sekarang." Itu tercantum dalam Al-Qur'an, "Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis dia enggan dan takabur dan adalah dia termasuk golongan orang-orang yang kafir." (QS al-Baqarah [2] : 34).

Rasulullah SAW : "Jika mereka berpuasa..?"

Iblis : "Aku terbelenggu sampai mereka berbuka puasa (dalam arti membatalkan puasanya) dengan makan dan minum atau melakukan perbuatan lain yang menyebabkan batal puasanya."

Rasulullah SAW : "Jika mereka menunaikan ibadah haji..?"

Iblis : "Aku menjadi gila, karena tidak tahu dari mana lagi aku akan memasukkan tipu daya. Semua pintu sudah tertutup. Bukankah dia sedang berkonsentrasi membaca talbiyah? Tetapi aku tetap mengintainya agar dia bisa takabur dalam beribadah."

Rasulullah SAW : "Jika mereka membaca Al-Qur'an..?"

Iblis : "Aduh, aku meleleh seperti timah meleleh di atas api."

Rasulullah SAW : "Jika mereka berzakat..?"

Iblis : "Seakan-akan orang orang berzakat itu mengambil gergaji atau kapak dan memotongku menjadi dua."

Rasulullah SAW : "Mengapa begitu, wahai Abu Murrah..?"

Iblis : "Bukankah ada empat manfaat dalam zakat itu yang menjadikan orang yang melakukannya jauh dariku. 1.) Tuhan menurunkan berkah atas hartanya. 2). Menjadikan orang yang berzakat disenangi mahluk-Nya yang lain. 3.) Menjadikan zakatnya sebagai penghalang atara dirinya dengan api neraka. 4.) Dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya."

Rasulullah SAW : "Kapan engkau merasa mudah membujuk umatku..?"

Iblis : "Pada tiga saat (situasi)." 1.) Sewaktu dia marah, karena dia sendiri yang telah mengobarkan nafsunya. 2.) Di saat dia bingung menentukan pilihan. (pada saat itu aku menyusup dengan cepat). 3.) Sewaktu dua orang laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berduaan (aku tunggu sampai mereka melakukan sesuatu)."

Rasulullah SAW : "Apa pendapatmu tentang Abu Bakar..?"

Iblis : "Wahai Muhammad, pada zaman Jahiliyah, sebelum menjadi pengikutmu dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin di zaman Islam ini dia akan mentaatiku? aku sulit membujuknya, oleh karena itu dia aku tinggalkan."

Rasulullah SAW : "Apa pendapatmu tentang Umar..?"

Iblis : "Demi Tuhan, Aku takut bertemu dengan Umar karena ketegasannya dalam menyikapi perintah dan larangan syariat-mu."

Rasulullah SAW : “Apa pendapatmu tentang Utsman..?"

Iblis : "Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya."

Rasulullah SAW : "Apa pendapatmu tentang Ali bin Abu Thalib..?"

Iblis : "Andai saja aku dapat selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya (menukar dirinya kepala dengan kepala), dan kemudian dia meninggalkanku, tetapi dia sama sekali tidak pernah melakukan hal itu." (Ali bin Abu Thalib terkenal cerdas, jadi Iblis ingin menukarkan kepalanya).

Kemudian Rasulullah SAW menyebutkan, "Segala puji hanya bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menjadikan engkau menderita sampai Hari Kiamat."

Kemudian Iblis membantah,

"Haihaata-haihaata (tidak mungkin-tidak mungkin). Bagaimana mungkin umatmu akan bahagia sementara aku masih hidup dan tidak mati sampai Hari Kiamat..? Bagaimana umatmu senang sementara aku masuk dalam diri mereka melalui aliran darah, daging, sedangkan mereka tidak melihatku..? Demi Tuhan yang telah menciptakan aku dan memberi aku waktu untuk menunggu sampai hari mereka di bangkitkan, akan aku sesatkan mereka semua."

Ingat Qur'an Surat al-A'raf "Seperti mereka telah menyesatkanku, aku akan menghalang-halangi mereka dari jalan Allah yang lurus" (QS al-A'raf [7] : 16). Lalu Iblis melanjutkan dengan mengatakan, "Aku akan datangi mereka dari semua jurusan muka-belakang, kanan-kiri dan orang yang bersyukur tidak dapat didatangi setan."
Dalam QS al-A'raf [7] : 17 Allah berfirman, "Kemudian saya akan datangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)."

Dan siapa saja tidak terkecuali, yang bodoh atau yang pandai, buta huruf atau tidak, kafir atau beriman, kecuali baga para hamba yang mukhlis (ikhlas), seperti yan tertulis dalam Al-Qur'an, "Kecuali hamba-hamba Engkau yang mhklis di antara mereka." (QS al-Hijr [15] : 40)

Iblis melanjutkan dialog ini dan berkata kepada Rasulullah SAW :

"Apakah engkau belum pernah mendengar cerita seorang Abid (orang yang tekun beribadah) dari Bani Israil yang gemar beribadah itu. Akulah yang menggelincirkannya dengan berbagai cara dan jurus. Abid itu sangat tekun beribadah, namun dia orang yang kekurangan harta, maka dia pasti menginginkan uang untuk kehidupannya."

Lalu sang Iblis bercerita : Di ujung desa dimana Abid itu tinggal terdapat sekelompok orang yang selalu menyembah pohon. Melihat keadaan itu Abid tak mau tinggal diam, tapi dia ingin berdakwa dengan caranya sendiri.

Lalu Abid itu mengambil kampak kesayangannya dan mendatangi pohon tempat ritual penyembahan tersebut dilaksanakan.

Dengan semangat yang berapi-api, Abid pun berangkat dengan tergesa-gesa. Tetapi di tengah perjalanan Abid bertemu dengan Iblis yang kemudian membujuknya :

Iblis : "Apa perlunya engkau ke sana..? Buang buang waktu saja..! Bukankah lebih baik engkau beribadah..?"

Abid : "Aku mau menumbangkan kemusyrikan. Kalau pohon itu tidak ditumbangkan, maka banyak orang yang terus mendatanginya dan meminta sesuatu padanya, sehingga mereka tidak lagi menyembah dan meminta kepada Allah Yang Maha Esa."

Iblis : "Kalau engkau tumbangkan pohon itu, maka orang-orang itu pasti akan mencari pohon lain yang bisa disembah dan engkau akan kewalahan mengikuti mereka. Biarkan saja mereka dan tetaplah engkau beribadah."

Abid : "Tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi keinginanku ini."

Iblis : "Sudahlah Abid lebih baik engkau beribadah saja."

Abid : "Bukankah yang akan aku kerjakan ini adalah bagian dari ibadah..? Kalau engkau tetap menghalangiku, ayo sekarang kita bertarung dan siapakah di antara kita yang menang..!

Lalu keduanya pun bertarung dan akhirnya pertarungan itu dimenangkan oleh sang Abid.

Tubuh iblis diinjak oleh kaki Abid. Ketika Abid hendak mengayunkan kampaknya pada tubuh Iblis yang telah diinjaknya itu, Iblis pun meminta ampun dan berjanji tidak akan menghalangi dakwahnya, bahkan berjanji akan membantunya.

Setelah Abid menerima maaf dari Iblis, kemudian Iblis dilepaskan dari injakan kakinya, lalu Iblis itu mulai merayunya kembali.

Iblis : "Jadi engkau ingin beribadah..? Baiklah, aku akan membantumu. Engkau tidak pernah melakukan ibadah dengan bersedekah bukan..? Bukankah sedekah itu bagian dari ibadah..?"

Abid : "Ya..!, cepat apa yang akan engkau lakukan untuk membatu saya..?"

Iblis : "Setiap bangun dari tidur, coba engkau lihat apa yang ada di bawah bantalmu. Engkau akan menemukan uang satu Dinar, dan dengan uang itu engkau bisa menyedekahkannya sebagai ibadah."

Abid : "Awas.. kalau engkau bohong..!"

Abid pun lalu tidur. Ketika bangun dia tidak lupa mengangkat bantalnya untuk membuktikan perkataan sang iblis.

Dan benar di bawah bantal dia menemukan uang satu Dinar. Abid pun tersenyum gembira melihat kenyataan itu.

Keesokan harinya saat dia bangun tidur, Abid mengulangi kembali mengangkat bantalnya, dan dia kembali mendapati uang satu Dinar di bawah bantalnya.

Sehingga pada hari-hari berikutnya dia merasa tidak perlu ragu lagi.

Namun untuk hari ke tiga, uang Dinar yang dijanjikan itu tidak ada. Abid pun marah dan dia segera mengambil kampaknya untuk menebang pohon yang dijadikan sesembahan banyak orang.

Di tengah perjalanan, Abid berjumpa lagi dengan iblis dan menyatakan akan kebohongannya itu. Tanpa basa-basi Abid lalu mengajak iblis untuk bertarung lagi.

Untuk kedua kalinya Abid dan iblis bertarung. Keduanya bertarung dengan sepenuh kekuatan. Namun pada pertarungan kali ini iblis yang menang.

Tahukah engkau mengapa Abid sekarang kalah..? Sebab dia tidak lagi ikhlas kepada Allah. Dia telah mengalihkan niatnya pada uang satu Dinar. Sehingga kekuatan yang dimilikinya tidak seperti dulu.

Keikhlasannya telah ternoda dan dia tidak merasakannya, sehingga Allah mencabut kekuatannya itu.

Kemudian dialog antara Rasulullah SAW dengan iblis dilanjutkan

Rasulullah SAW : "Siapakah orang yang mukhlis itu menurutmu..?

Iblis : "Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, barang siapa cinta Dirham dan Dinar, maka dia tidak termasuk orang yang ikhlas untuk Allah. Jika aku melihat orang yang tidak suka Dirham dan Dinar, serta tidak suka puji dan pujaan, maka aku tahu bahwa dia adalah orang yang ikhlas karena Allah, oleh karena itu aku tinggalkan dia. Sesungguhnya orang yang cinta harta, pujian dan hatinya tergantung pada nafsu (syahwat) dunia, dia lebih rakus dari orang yang aku jelaskan kepadamu. Tak tahukah engkau bahwa cinta harta termasuk salah satu dosa besar..?

"Wahai.. Muhammad, tak tahukah engkau bahwa mencintai kedudukan dan sombong termasuk dosa besar..?"

"Wahai.. Muhammad, tidak tahukah engkau, akulah yang memalingkan niat para pemimpin dari umatmu..? mula-mula mereka memikirkan umat (amanah), tapi lama kelamaan mereka hanya memikirkan diri sendiri dan keluarganya, sampai akhirnya mereka menjadi rakus dan semua milik rakyat dikuasai, dan itu semua adalah kepandaianku."

"Wahai Muhammad, tidak tahukah engkau, bahwa aku punya tujuh puluh ribu anak. Setiap anak dari mereka mempunyai tujuh puluh ribu setan. Di antara mereka telah aku tugaskan untuk menggoda golongan ulama, orang-orang pandai, sebagian lagi aku tugaskan untuk menggoda anak muda, sebagian lagi menggoda orang tua, dan sebagian lagi menggoda orang-orang yang lemah.

Adapun anak-anak muda, tidak ada perbedaan di antara kami dan mereka, sementara anak-anak kecilnya, mereka bermain apa saja yang mereka kehendaki bersamanya. Sebagian telah aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang rajin beribadah, sebagian lagi untuk kaum yang menjauhi dunia (zuhud) (orang-orang zuhudpun tetap digoda setan dengan kezuhudannya).

"Setan itu masuk ke dalam dan luar diri mereka, dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, dari satu pintu ke pintu yang lain. Mereka mempengaruhi manusia dengan banyak sebab. Setan mengambil keikhlasan mereka dan menjadikan mereka menyembah Allah tanpa rasa ikhlas."

"Apakah engkau tidak tahu kisah seorang pendeta yang beribadah secara ikhlas selama tujuh puluh tahun, sehingga orang yang sakit menjadi sehat berkat dakwahnya. Kemudian aku tidak pernah meninggalkannya sampai ia berzina, membunuh, berbohong, ingkar dan akhirnya bertekuk lutut dan besujud kepadaku. Dialah yang disebut Allah dalam Al-Qur'an,

"Bujukan orang-orang munafik itu adalah seperti (bujukan) setan ketika mereka berkata pada manusia,

"Kafirlah engkau..!" Maka tatkala manusia itu kafir dia berkata, sesungguhnya aku berlepas dari diri kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam." (QS al-Hasyr [59] : 16)


Demikianlah Artikel ini kami posting untuk dijadikan bahan bacaan semoga dapat menambah ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Aaamiin.


sumber : palembang.tribunnews.com

 

 


READ MORE
Blogger Tricks

Thursday, December 24, 2015

Saksi Pembunuhan Manusia Pertama di Bumi

Semua yang bernyawa akan mati, akulah salah satu makhluk yang menjadi saksi pembunuhan dua putra dari manusia pertama dibumi yaitu nabi Adam A.S. Tepatnya saat Qabil membunuh Habil karena iri padanya. Qabil selalu benci pada Habil bahkan dari usia kanak-kanak. Hawa melahirkan Qabil dan Iqlima pada kelahiran pertama, sedangkan Habil dan Layutsa pada kelahiran kedua. Anak laki-laki dari kelahiran pertama halal untuk anak perempuan kelahiran kedua, anak perempuan pertama halal untuk anak laki-laki pada kelahiran kedua. Dengan begitu Qabil halal untuk Layutsa dan Habil halal untuk Iqlima. Habil selalu terlihat baik dan santun, sedangkan Qabil sebaliknya. Hal itu semakin menjadi-jadi saat pernikahan telah ditentukan.

Qabil yang merasa lahir bersama Iqlima ingin agar ia yang menikahinya, namun nabi Adam melarangnya karena Allah swt sudah menentukan pernikahannya dari waktu kelahiran. Aku tidak terlalu mengerti tentang dunia manusia pada saat itu kami para gagak sedang fokus mencari gagak yang bersalah. Kami para gagak memiliki hukum sendiri yang diberikan oleh Allah swt. Pengadilan gagak akan digelar apabila salah seekor gagak mencuri sarang gagak lain, berusaha merampas betina gagak lain, atau merebut makanan gagak-gagak kecil. Setiap kesalahan memiliki hukumannya masing-masing. Jika kasus mencuri sarang, kami menghancurkan sarang yang dicurinya lalu berteriak mencela habis-habisan sang pencuri dan menyuruhnya membuat sarang baru untuk gagak yang sarangnya dicuri olehnya. Jika merebut betina gagak lain kami akan membunuh tersangka dengan paruh kami beramai-ramai. jika merebut makanan dari gagak muda kami akan mencabuti bulu-bulu tersangka hingga terlihat seperti anak gagak. Pengadilan gagak digelar di tanah lapang atau tempat terbukan yang luas. Bagi yang telah sampai duluan akan menunggu yang belum hadir sampai semuanya hadir barulah pengadilan bisa dimulai.

Selagi kami mengejar gagak yang bersalah untuk di adili, Allah memerintahkan nabi Adam agar putra-putranya memberikan penyerahan untuk Allah swt. Bagi yang penyerahannya diterima berhak menikahi Iqlima. Hari penyerahanpun tiba, Habil datang membawa domba yang paling gemuk lalu diletakkan diatas bukit sambil berdo'a agar korbannya diterima, sedangkan Qabil datang membawa gandum yang masih hijau atau belum masak setelah meletakkan korban ia pergi. Akhirnya korban Habil yang diterima. Qabil semakin kesal dengan Habil dan berteriak, "Aku pasti akan membunuhmu!". Allah sudah menerima korban Habil dan menolak korban dari Qabil. Habil berkata pada saudaranya. "Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa."(Al-Maa'idah:27)

Qabil kembali berkata, "Aku akan membunuhmu..!". Sambil pergi ke arah gubuknya, Habil menjawab, "Sungguh kalau engkau menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sesungguhnya aku ingin agar engkau kembali dengan dosaku dan dosamu sendiri, maka engkau akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim."(Al-Maa'idah:28-29)

Habil kembali pada istrinya Iqlima. Mereka sudah menikah dan hidup bersama beberapa hari. Tanda-tanda kehamilan telah terlihat pada Iqlima. Qabil semakin bernafsu untuk membunuh Habil. Kami akhirnya menemukan gagak yang bersalah dan memulai pengadilan. Matahari mulai terbenam Qabil datang kepada Habil yang sedang tertidur diatas tanah setelah bekerja. Tangan Qabil mengayunkan tulang rahang keledai yang besar dan memukulnya dengan cepat, Habil terbangun tapi tidak berbuat apa-apa. Qabil memukul Habil terus menerus. Pada pukulan kelima, Habil sudah tidak bergerak. Qabil menghentikan pukulannya karena Habil sudah mati. Ia duduk terpaku di depan jasad Habil.
Pengadilan gagak ditunda besok dan aku pulang. Aku berdiri diatas pohon sambil melihat Qabil yang kebingungan. Esoknya pengadilan gagak pun selesai dengan tersangka dijatuhi hukuman mati. Aku membawa bangkai gagak untuk di kuburkan. Aku tidak berniat terbang ke arah Qabil, tapi sayapku mengarah dengan sendirinya mendekati Qabil yang sedang berjalan membawa jasad Habil. Aku diperintahkan oleh salah satu malaikat, "Wahai gagak, Allah mengutusmu untuk memperlihatkan pada anak Adam bagaimana cara menguburkan bangkai saudaranya."

Aku turun membawa bebanku di hadapan Qabil. Aku letakkan bangkai gagak dan mulai menggali tanah, kurapatkan kedua sayap gagak itu dan kuangkat badannya dan kuletakkan di dalam galianku. Pandanganku berkata padanya. "Kami telah membunuhnya dengan adil dan kami mengetahui bahwa bangkainya tetap harus dihargai, sementara engkau..." Aku mengaok keras di hadapannya. Kemudian aku terbang meninggalkannya, sambil terbang aku mendengar jeritan Qabil, "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?"

Generasi mereka pun lahir dari keturunan Habil dan keturunan Qabil. Bisa jadi tradegi ini dapat terulang di zaman ini. Aku adalah saksi atas anak adam dan menjadi gurunya untuk beberapa saat.

"Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" (Al-Maa'idah:31)

Demikian cerita tentang burung gagak dan putra nabi Adam, semoga bermanfaat


Referensi:
Kisah-kisah Hewan dalam Al-Quran 1, Ahmad Bahjat
READ MORE

Sunday, December 13, 2015

TAFSIR SURAT AL MULK ( Bagian 1)


🌻🌿TAFSIR SURAT-SURAT PILIHAN🌿🌻

📚Gambaran Umum Surat Al Mulk
Surat Al Mulk merupakan surat yang pilihan nan agung dari surat-surat yang ada didalam Al Qur’an.
Surat ini tergolong Makiyyah urutan ke 67, terletak pada juz 29, jumlah ayatnya ada 33 ayat.
Kandungan surat Al Mulk diantaranya adalah, Tauhid, keyakinan akan kekuasaan Allah dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu di ala mini, dari langit, bumi dan seisinya.
Selain itu juga menggambarkan tentang kesesatan orang kafir, kesudahan buruk  dan kerugian bagi mereka, anjuran mewaspadai tipu daya syetan, tentang kematian dan mengingatkan manusia akan azab neraka jahannam.

📝 Nama-nama lain dari surat Al Mulk: surat Tabarakalladzi Biyadihil Mulk, karena Rasulullah menyebutkan dalam haditsnya, Al Munjiyat ( menyelamatkan orang yang membacanya kelak di hari kiamat ), Al Mani’ah ( menolah azab kubur )  dan Al Waqiyah ( pencegahan ) juga dinamakan Ruqyah ( jampi ) yang bisa digunakan utk melindungi diri dari godaan syetan. ( Tafsir Ibnu Asyur,6/29)

📘Keutamaan Surat Al Mulk

📌 Dapat member syafaat bagi yang membacanya
Berdasarkan hadits Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam:
عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : " إن سورة من القرآن ثلاثون آية شفعت لرجل حتى غفر له وهي سورة تبارك الذي بيده  الملك " .
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shalallahualaihi wasallam bersabda,” Ada sebuah surat di dalam Al Qur’an yang terdiri dari tigapuluh ayat sebagai syafaat bagi seseorang hingga dosanya diampuni Allah,surat tersebut adalah surat “ Tabarakalladzi Biyadihil mulk.”
( HR. Tirmidzi no. 2891, Abu Daud no. 1400, Ibnu Majah no. 3786, Tirmidzi berkata,” Ini Hadits Hasan, di sahihkan oleh Ibnu Taimiyah dalam Majmu fatawa 22/277)
📌 Selamat dari azab kubur
Hadits Nabi Shalallahu Alaihi wasallam:
عن عبد الله بن مسعود قال : من قرأ تبارك الذي  بيده الملك كل ليلة منعه الله بها من عذاب القبر ، وكنا في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم نسميها المانعة ، وإنها في كتاب الله سورة من قرأ بها في كل ليلة فقد أكثر وأطاب .

Dari Abdullah bin Mas’ud  berkata,” Barangsiapa yang membaca “ Tabarakalladzi Biyadihil Mulku”  pada setiap malam Allah akan menjaganya dari azab kubur, pada zaman Rasulullah kami menamai surat Al Mulk dengan Al Mani’ah ( yang menolak ) karena ada sebua surat di kitabullah yang jika orang membacanya lebih setiap malam semakin banyak, semakin baik.”
( HR. an Nasai’, 6/179, di hasankan oleh Al Al Bani dalam Sahih At Targhib wa Tarhib no. 1475)

📌 Rasulullah membaca surat Al Mulk sebelum tidur
كان – عليه الصلاة والسلام- لا ينام حتى يقرأ:( الم . تنزيل السجدة ) و( تبارك الذي بيده الملك )
“Adalah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam tidak tidur sebelum membaca surat Alif Lam Mim Sajdah dan Tabarakalladzi Biyadihil Mulk  ( Silsilah hadits sahihah, 585)
Fatwa Lajnah Daimah:
وعلى هذا يُرجى لمن آمن بهذه السورة وحافظ على قراءتها ، ابتغاء وجه الله ، معتبراً بما فيها من العبر والمواعظ ، عاملاً بما فيها من أحكام أن تشفع له .
Dengan demikian akan diberi syafaat bagi orang yang menghafal dan mebaca surat ini hanya mengharap keridhaan Allah, mengambil pelajaran didalamnya, beramal dengan hukum-hukum didalamnya,” ( Fatwa Lajnah Daimah, 4/334-335)
Bersambung ...

💢💢💢💢

✏ Ust Fauzan Sugiono, Lc

🌿Dipersembahkan oleh GRUP WA MANTAP-MAJELIS NGAJI TAPOS, DEPOK🌿

📡 Sebarkan! Raih pahala ...
READ MORE

Saturday, December 5, 2015

Mush’ab bin Umair, Pendekar di Perang Uhud

KALIMAT-kalimatnya menyerbu hati orang-orang Anshar. Suaranya bak lentera yang mengusir kegelapan syirik. Dia adalah Mush’ab al-Khair, salah seorang pendekar keimanan.
Ia seorang pemuda Quraisy yang hidup manja dan mulia di tengah keluarganya. Dia menyatukan antara penampilan yang elok dan akal yang cemerlang. Apa yang dimakan dan dipakainya di pagi hari tidak sama dengan apa yang dimakan dan dipakainya di sore hari.
Kalimat-kalimat iman menembus telinganya dan bersemayam di hatinya, sehingga ia menyatakan keislamannya. Memasuki rumah Arqam dan menemui Rasulullah SAW secara sembunyi-sembunyi. Kemudian keluarganya mengetahuinya, sehingga mereka mengikat dan menahannya. Lalu di kabur bersama Muhajirin ke Habsyah, pulang ke Makkah, kemudian hijrah ke Madinah.
Dia berkulit lembut tidak tinggi dan tidak pendek. Dia adalah delegasi pertama dalam Islam, dan orang pertama yang mengumpulkan jamaah di Madinah.
Beliau meninggalkan kehidupan yang nikmat kepada kehidupan sederhana dan kemiskinan. Serta memakai pakaian paling kasar. Kezuhudannya memberikan kesan di hati orang-orang Anshar.
Suatu hari Nabi SAW duduk bersama para sahabat untuk menyirami hati mereka dengan tutur katanya. Dalam kondisi demikian datanglah Mush’ab bin Umair ra. dengan memakai pakaian bertambal sulam dan using. Ketika Nabi SAW melihatnya, beliau kasihan dan iba.
Kemudian Nabi SAW bersabda, “Lihatlah orang yang hatinya diterangi Allah ini! Dulu aku melihatnya di antara kedua orang tua yang menyuapinya dengan makanan dan minuman yang terbaik. Aku pernah melihatnya memakai pakaian yang dibelinya seharga dua ratus dirham. Lalu kecintaan kepada Allah dan kecintaan kepada rasul-Nya mengajaknya kembali kepada kondisi yang kalian lihat.”
***
Abdurrahman bin Auf pernah diberi makanan. Saat makanan itu ditaruh di depannya, dia menangis keras. Kemudian dia berkata sambil mengatur napas yang tersengal-sengal, “Mush’ab terbunuh pada perang Uhud, namun kami tidak menemukan kain untuk mengafaninya. Saat itu dia memakai namirah. Bila kami tutupi kepalanya, maka kedua kakinya tampak. Jika kami tutupi kakinya, maka kepalanya tampak. Lalu Nabi SAW menyuruh kami untuk menutupi kepalanya dengan pakaian itu, dan menutupi kedua kakinya dengan daun phon idzkhar”
Mush’ab adalah symbol keberanian dan pengorbanan. Dia memiliki dua tangan: satu tangan untuk membawa bendera dan satu tangan lainnya untuk menyabetkan pedang. Ketika perang Uhud dia membawa bendera dengan tangan kanannya.
Ketika tangan kanannya putus, maka dia membawanya dengan tangan kirinya. Ketika tangan kirinya putus, maka ia membawanya di antara dua lengannya pada dadanya. Lalu Ibnu Qami’ah menyerangnya dan menusuknya dengan tombak hingga tembus tubuhnya yang suci. Innalillahi.










Sumber: 100 Tokoh Zuhud/penulis: Muahammad Shidiq al-Misyawi/Penerbit: Senayan Publishing
READ MORE

Musa bin Nushair, Sang Pembebas Andalusia

MUNGKIN namanya masih asing di telinga sebagian kaum muslimin. Ia tidak setenar Shalahuddin al-Ayyubi pembebas al-Quds. Tidak pula sepopuler Sultan Muhammad al-Fatih sang penakluk Konstantinopel. Akan tetapi jasanya bagi kaum muslimin membuat namanya layak disejajarkan dengan dua pemimpin Islam tersebut dan juga pemimpin Islam lainnya.
Namanya barulah kita temukan ketika membaca sejarah pembebasan Andalusia, negeri Islam yang hilang. Musa bin Nushair. Dialah yang memilih panglima dari suku Barbar, Thariq bin Ziyad dan mengirimnya pada tahun 711 M untuk menyeberang ke Andalusia beserta 7000 pasukan.
Setibanya di negeri Andalus, pasukan Islam di bawah komando Thariq bin Ziyad mendarat di sebuah gunung yang hingga hari ini dikenal dengan Jabal Thariq (Gibraltar). Dari sinilah dimulai penaklukkan. Puncaknya, ketika Thariq beserta pasukannya bertemu dengan 100.000 pasukan Kristen yang dipimpin Raja Roderick di tepi Sungai Guadalete. Dengan semangat jihad yang berapi-api umat Islam berperang hingga sukses mengalahkan musuhnya. Roderick, Raja Kerajaan Goth yang congkak, menemui ajalnya dalam pertempuran tersebut.
Setelah mengalahkan pasukan Roderick, Thariq memasuki kota-kota penting di Andalusia. Jaen dapat didudukinya, Cordoba dapat dibebaskan, kota kuno Granada juga dapat diatasi, Malaga bernasib serupa. Bahkan Toledo, ibukota kerajaan Goth dapat dikuasai Thariq tanpa peperangan.
Pada tahun 712, Musa bin Nushair menyusul bawahannya yang setahun sblumnya tiba di Andalusia. Ia bersama pasukannya yang terdiri dari orang-orang Arab dan Barbar melakukan penaklukan terhadap kota-kota penting lain di Andalusia yang belum ditaklukkan oleh Thariq bin Ziyad seperti Ecija, Sevilla dan Merida.
Pada akhirnya Musa bin Nushair dan Thariq bin Ziyad bertemu pada tahun 713. Keduanya bersama-sama menyempurnakan pembebasan sehingga hanya dalam waktu tiga tahun mereka dapat menguasai seluruh kota di Semenanjung Iberia tersebut, kecuali satu wilayah kecil di bagian utara yang kelak menjadi basis kekuatan Kristen dalam melakukan reconquista.
Musa bin Nushair memiliki cita-cita yang besar. Ia tidak puas dengan kesuksesannya membebaskan Andalusia. Di usianya yang telah menginjak 75 tahun, ia ingin masuk lebih jauh lagi yaitu menaklukkan Eropa. Tujuannya adalah Konstantinopel. Kota metropolitan yang menjadi pusat kekaisaran Byzantium. Kota yang menjadi cita-cita setiap pemimpin muslim agar menjadi pemimpin sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai sebaik-baik pemimpin.
Sungguh kota Konstantinopel pasti akan ditaklukkan. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin. Pasukannya adalah sebaik-baik pasukan.
Musa ingin membebaskan kota yang dibangun oleh Kaisar Constantine itu melalui jalur Andalusia. Mula-mula ia ingin menaklukkan negeri terdekat Andalusia: Prancis, lalu negeri-negeri di sekitar Prancis, dan berakhir di Konstantinopel.
Namun, cita-cita besar nan mulia tersebut tinggal angan dan tak dapat ia wujudkan. Segera setelah mendengar rencana Musa bin Nushair, Khalifah al-Walid bin Abdul Malik memanggilnya kembali ke Damaskus. Khalifah merasa khawatir akan keselamatan gubernurnya beserta pasukan jika bersikeras untuk masuk ke negeri yang belum mereka kenal betul kondisinya.
Meski merasa berat hati, Musa bin Nushair tetap menaati Khalifah. Ia beserta bawahannya, panglima gagah perkasa, Thariq bin Ziyad pulang ke Damaskus dengan membawa kemenangan dan tentunya ghanimah yang melimpah. Urusan Andalusia selanjutnya ia serahkan kepada putranya, Abdul Aziz.

Musa bin Nushair, panglima pembebas Afrika Utara dan Andalusia. Semangat juang dan pengorbanannya bagi kejayaan Islam patut dicatat dengan tinta emas. Ia meninggal dalam perjalanan haji ke Baitullah pada tahun 718 M.

Oleh: Mahardy Purnama, Pemerhati Sejarah
READ MORE

Keajaiban Hadits Larangan Meniup Minuma

Banyak hal yang disabdakan Rasulullah -baik berupa informasi, perintah maupun larangan- baru diketahui hikmah atau penjelasan ilmiahnya setelah beberapa abad kemudian. Salah satunya adalah larangan meniup minuman.
Mengapa Rasulullah melarang meniup minuman? Di zaman sahabat Nabi, tidak ada pertanyaan ini. Apalagi bagi Abu Bakar yang bergelar Ash Shidiq. Senantiasa membenarkan dan mematuhi Rasulullah; tanpa reserve. Dan itulah derajat keimanan tertinggi. Begitu seseorang sudah mengakui bahwa Muhammad adalah Rasulullah, selesai semua urusan. Ia tidak perlu mempertanyakan sabda beliau atau berusaha mengkritisinya.
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى . إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“Dan tidaklah dia -Muhammad- itu berbicara dari hawa nafsunya, tidaklah yang diucapkannya itu melainkan wahyu yang diwahyukan kepadanya.” (QS. An-Najm: 2-3)
Begitu Rasulullah melarang sesuatu, para sahabat kemudian mematuhi larangan itu. Pun saat Rasulullah melarang meniup-niup minuman, larangan itu dipatuhi tanpa perlu mengkritisi. Larangan itu dijaga tanpa perlu mencari apa alasannya. Cukuplah alasannya, karena Rasulullah telah mensabdakannya.

Barulah pada generasi sesudahnya mulai dicari apa hikmahnya. Meskipun bukan sebuah keharusan bagi seorang muslim untuk sampai pada tingkatan mengetahui hikmah di balik larangan dan perintah, tersingkapnya hikmah dapat kian menguatkan keimanan. Bahwa ajaran Islam ternyata selaras dengan ilmu pengetahuan. Seperti kata Hasan Al Banna, “Pandangan syar’i dan pandangan logika memiliki wilayahnya masing-masing yang tidak dapat saling memasuki secara sempurna. Namun demikian, keduanya tidak pernah berbeda dalam masalah yang qath’i (absolut). Hakikat ilmiah yang benar tidak mungkin bertentangan dengan kaidah-kaidah syariat yang tsabitah (jelas).”

Pun dengan larangan meniup minuman ini. Dengan semakin berkembangnya sains kemudian diketahui bahwa ketika manusia bernafas, ia menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbondioksia (C02). Artinya, ketika seseorang meniup sesuatu, sebenarnya ia mengeluarkan CO2. Sementara itu, makanan atau minuman yang panas mengeluarkan uap air (H2O). Dan bukankah yang biasa ditiup orang hanya makanan atau minuman yang panas?

Apa yang terjadi jika minuman panas ditiup? Bertemulah H20 dengan CO2. Jadilah H2CO3. H2CO3 merupakan senyawa asam karbonat (Carbonic Acid) yang berfungsi untuk mengatur tingkat keasaman (pH) di dalam darah.
Mengkonsumi makanan/minuman yang mengandung H2CO3 membuat keasaman dalam darah meningkat (asidosis). Jika terus-terusan mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung H2C)3, maka kinerja ginjal pun jadi menurun atau bahkan tidak berfungsi normal akibat asidosis berat.

Karena itulah para dokter dan ahli kesehatan di abad modern merekomendasikan menunggu minuman/makanan panas tanpa meniupnya. Padahal sejak abad ketujuh, Rasulullah telah menyampaikan hal senada dalam sabdanya:
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنِ النَّفْخِ فِى الشُّرْبِ
Dari Abu Said Al Khudri bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang meniup minuman (HR. Tirmidzi)

Masya Allah… ternyata setelah berabad-abad baru diketahui penjelasan ilmiahnya. Lalu siapa yang mengajari Rasulullah kalau bukan Allah?! Maha Benar Allah dan semakin terbuktilah kebenaran agama Islam.







Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/bersamadakwah]
READ MORE

Penelitian Profesor Kedokteran: Ini 3 fungsi Al-Qur'an untuk penyembuhan


INDIANAPOLIS (Arrahmah.com) – “Kami, para dokter, sekarang telah menerima fakta berdasarkan apa yang dialami pasien kami selama berabad-abad, bahwa penyembuhan adalah dari Allah, dan kami hanya alat Penyembuh.” Demikian pengakuan Shahid Athar, M.D. seorang Associate Professor Kedokteran Klinis dari Indiana University School of Medicine, yang Arrahmah adaptasi dari OnIslam, Rabu (29/7/2015).

Untuk mendapatkan kesimpulan di atas, Dr. Athar yang juga Ketua Asosiasi Medis Islam Amerika Utara dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Islam (IAS) telah melakukan berbagai penelitian terhadap pasien-pasiennya
“Kami memberikan obat yang sama untuk dua pasien yang berbeda dengan jenis yang sama dari masalah medis atau melakukan operasi yang sama pada dua pasien dinyatakan dengan risiko yang sama. Hasilnya, pasien yang satu bertahan dan yang lain tidak. Hal ini tidak sesederhana akibat faktor keberuntungan,” ujarnya.
Socrates memang pernah mengatakan, “Saya berpakaian luka dan Tuhan menyembuhkan itu.” Namun, jauh sebelum itu, hal ini telah diakui oleh Nabi Musa ‘alaihis salaam, sebagaimana yang diabaddikan dalam Qur’an Surat Ash-Shuara’ ayat 80,



وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku”
Bahkan, Allah sendiri membuktikan itu dengan mengatakan dalam Qur’an Surat Al-‘An’am ayat 17 bahwa,
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.”

Penyembuhan dari Qur‘an
“Qur’an bukanlah buku teks kedokteran, melainkan berisi aturan bimbingan yang jika diikuti akan mempromosikan kesehatan yang baik dan penyembuhan bagi pengamalnya. Inilah sebabnya mengapa Al-Qur’an menyebut dirinya sebuah buku penyembuhan,” jelas Dr. Athar. Sambil mengutip beberapa ayat yang terkait.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Yunus: 10:57)
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS Al-Isra: 17:82).
3 Jenis fungsi Qur‘an sebagai penyembuh
1.      Memberi efek legislatif: Ini termasuk iman (iman) kepadaAllahtidak hanya sebagai Pencipta tetapi juga Pemelihara dan Penjaga. Ini juga termasuk manfaat medis dari kewajiban shalat, puasa, zakat dan haji.
2.      Sebagai pedoman kesehatan: Al-Qur’an mempromosikan cara hidup sehat dan tradisi Nabi Muhammad (saw) yang menyehatkan, seperti penggunaan madu, buah zaitun, buah, daging tanpa lemak, menghindari makan berlebihan, dan larangan alkohol, daging babi, homoseksualitas, hubungan seksual dan seks saat menstruasi.
3.      Memberi efek penyembuhan langsung dari Qur’an: Pelafalan Quran oleh orang yang sakit (ruqyah madiri) atau untuk peruqyah, telah terbukti memiliki efek penyembuhan langsung. Ini kemungkinan besar menggunakan manfaat medis “echo” (gema suara).

Gema suara adalah suatu kekuatan yang dahsyat yang telah digunakan (nenek moyang kita) untuk meluluh-lantahkan pegunungan. Sekarang di dunia medis, versi miniatur dari gema (echo) digunakan dalam pengobatan untuk memecah batu ginjal (lithotripsy), batu empedu, dan bahkan vegetasi di endokarditis bakteri subendothelial (SBE).

Dr. Ahmed E. Kadi dan rekan-rekannya bahkan telah membuktikan melalui penelitiannya bahwa, “Mendengarkan pembacaan Al-Qur’an yang dilakukan oleh pasien berguna untuk menurunkan tekanan darah, denyut jantung, dan menyebabkan relaksasi otot polos pasien Muslim Arab, Muslim non-Arab dan bahkan di non-Muslim.”

Hasil penelitian tersebut juga membuktikan bahwa secara tertarget, gema “Alif Lam Mim” (tiga kata pertama dari Surat AlBaqarah, surat kedua pada Qur’an) berfungsi untuk kesembuhan penyakit jantung (dan kelainannya). Sementara gema “Yaa-siin” pada Surat ke-36 adalah untuk pengobatan kelenjar hipofisis dari otak.

Maka tidaklah mengherankan jika Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam selalu menekankan membaca Qur’an dengan nyaring dan tidak membacanya dalam hati dengan mengatakan, “Perbandingan antara pembaca senyap dan pembaca nyaring adalah seperti botol parfum ketika ditutup dan ketika dibuka.” (Al-Hadits).








(adibahasan/arrahmah.com)
READ MORE

Friday, November 27, 2015

Ibadah yang Paling Dicintai Allah



DIRIWAYATKAN dari Abu Hurairah ra : Rasulullah Saw pernah bersabda, “Perbuatan yang engkau lakukan tidak akan menyelamatkan engkau dari api neraka.”
Mereka berkata, “Bahkan engkau sendiri ya Rasulullah?”
Nabi Muhammad Saw bersabda,  “Bahkan aku sendiri, kecuali Allah melindungiku dengan kasih dan rahmatNya. Oleh karena itu lakukanlah perbuatan baik sepatut mungkin, setulus mungkin, sedapat mungkin dan beribadahlah kepada Allah pada pagi dan sore hari, pada sebagian dari malam hari dan bersikaplah al-qashd (mengambil pertengahan dan melaksanakannnya secara tetap) karena dengan cara itulah kamu akan mencapai (surga)”.
Diriwayatkan dari Aisyah ra : seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, “Apakah amal (ibadah) yang paling dicintai Allah?”
Nabi Muhammad Saw bersabda, “Amal (ibadah) yang dilakukan secara tetap meskipun sedikit.”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah : seorang Arab Badui menemui Nabi Muhammad Saw dan berkata, “Katakan kepadaku sebuah jenis perbuatan (amal) yang apabila ku kerjakan akan membawaku ke surga.”
Nabi Muhammad Saw bersabda, “Beribadahlah kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apa pun, mengerjakan shalat, membayar zakat yang diwajibkan (mafrudhah), puasa di bulan Ramadhan”.
Orang badui itu berkata, “Demi Dia yang menggenggam hidupku, aku tidak akan mengerjakan lebih dari ini.”
Ketika orang badui itu telah pergi, Nabi Muhammad Saw bersabda, “Siapa pun yang ingin melihat penghuni surga, maka lihatlah orang itu.”


READ MORE