Saturday, May 26, 2012

Sehat dengan Jus



Sehat dengan Jus

Dengan linangan air mata, Sisca, seorang ibu asal Lampung yang memiliki hobi berburu mengisahkan bagaimana dirinya berjuang keras untuk melepaskan diri dari ancaman berbagai penyakit. Berburu binatang, maka identik dengan memakan dagingnya. Itulah Sisca. Selain suka menyantap daging, lingkungan pekerjaan dan jabatannya membuat dirinya harus lebih banyak lagi mengonsumsi makanan berlemak dalam setiap jamuan makan.

Berkeliling ke berbagai daerah dalam dan luar negeri dengan kegiatan makan yang tidak terkontrol membuat Sisca yang tidak terlalu tinggi itu memiliki berat badan sampai 66 kg. "Dengan bobot ini, setiap saya datang ke kantor semua teman meledek, sebab saya tampil sebagai perempuan yang tidak punya leher," tuturnya.

Kegemukan itu tidak hanya membuat buruk penampilan, tapi juga mendatangkan penyakit. Kedua ginjalnya mulai tidak berfungsi. Tapi keinginan makan tetap terus menggoda. Sampai akhirnya Sisca pingsan karena sudah tidak kuat menahan sakit. Oleh dokter kedua ginjalnya akan dioperasi.

Ternyata bukan hanya ginjal, Sisca juga mengalami pendarahan, lalu ada pembatuan di usus. Tangan kanan juga mulai tidak bisa digerakan. Sisca putus asa, berdoa pada Tuhan agar diberi kekuatan untuk pulang. "Saya hanya ingin meninggal di tengah keluarga," ungkapnya serius.

Ratusan obat yang ditelan justru bak racun. Tubuhnya semakin oleng. Ketika Tuhan memberikan sedikit kesembuhan, Sisca pulang dan bertemu dengan dr Tresiaty Pohe yang memiliki pusat terapi diet dengan jus. "Saya ditawari untuk ikut terapi. Saya lalu mikir, orang sakit kok cuma dikasih jus dan apa itu bisa membantu," katanya ragu.

Dengan keraguan itu juga Sisca mencoba untuk ikut terapi selama seminggu. Dirinya diberi kamar spesial yang menjauhkannya dari berbagai makanan. Setiap hari berbagai jus dikonsumsi. Mulailah ada perubahan. Dia buang air besar dan kecil terus-menerus. Itu tanda berbagai racun dalam tubuhnya dibuang. Tepat seminggu, Sisca merasakan dirinya sehat kembali. Berbagai keluhan yang selama ini dirasakannya hilang. Begitu juga keinginan dirinya untuk makan daging juga hilang.

Itu adalah salah satu kesaksian yang disampaikan oleh pasien yang pernah menjalani terapi diet di dr Tresiaty Pohe. Dalam terapinya, pusat diet yang berlokasi di Bungalow Padang Golf Modern, Jl Modern Golf Raya, Modernland, Tangerang, setiap pasien diajarkan bagaimana menjaga tubuh melalui nutrisi, olahraga, dan pendidikan. Selain bisa mengatur berat badan sampai berat ideal, juga bisa menyembuhkan penyakit yang sering mengganggu seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, kencing manis, dan asam urat.

Dijelaskan oleh dr Tresiaty, saat pola makan seseorang diubah di mana harus meninggalkan kebiasaan makan yang kita sukai, maka akan terjadi sedikit guncangan jiwa atau stres. "Oleh sebab itu, program ini harus dilakukan di tempat yang tenang dan nyaman," ungkapnya.

Alami

Menurut dr Tresiaty, dalam beberapa firman-Nya, Tuhan telah menyediakan dalam alam ini segala sesuatu yang dibutuhkan manusia. Namun manusia sering berusaha untuk membantu Tuhan dengan memproduksi berbagai macam makanan. "Lalu kenapa kita tidak kembali saja pada yang alami," ungkap dr Tresiaty.

Pola makan juga berubah seiring dengan berubahnya zaman. Tanpa disadari, lanjut Tresiaty, manusia zaman sekarang sudah hidup dalam keadaan setengah sakit. Seseorang dikatakan sehat bila seluruh organ tubuhnya dapat bekerja dengan sempurna. Pola makan itu sendiri sebenarnya adalah warisan dari orangtua kita sehingga penyakit yang ada pada orangtua akan menurun pada anaknya.

Dalam program yang dilakukan, dianjurkan banyak mengonsumsi makanan yang berasal dari buah-buahan segar. Ada beberapa cara, salah satunya adalah dengan jus. Dengan cara ini makanan dapat diserap sebanyak 90 persen dalam waktu kurang dari 10 menit. Saat awal mengikuti program, pasien akan merasakan kehilangan nafsu makan. "Ini sebenarnya bukan nafsu makan yang berkurang, tetapi sel-sel yang begitu banyak dalam tubuh sudah merasa tercukupi karena mendapat makanan yang tepat," paparnya.

Beberapa makanan yang harus dihindari untuk dikonsumsi berlebihan adalah daging, susu dan produk hewani, garam, gula, tepung putih, dan semua makanan yang mengandung zat kimia seperti pengawet dan pewarna. Sedangkan makanan yang baik untuk dikonsumsi adalah sayur-sayuran, buah-buahan, jus sayur, dan buah, minyak wijen, roti gandum, kedelai, Barley Green, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Dengan makanan mentah atau segar, tubuh akan mendapat vitamin, mineral dan enzim yang dibutuhkan dalam bentuk yang paling baik. Sebab, dengan pemanasan 45 derajat saja, sebagian besar vitamin, enzim, dan mineral akan larut atau rusak. Setiap enzim memiliki fungsi khusus dan diperlukan hampir pada setiap fungsi tubuh, misalnya, dalam proses pencernaan makanan, saat berpikir atau perbaikan jaringan tubuh yang rusak.

Saat menjalani terapi jus, setiap sel akan mengeluarkan toksin atau racun yang selama ini tertimbun. Hal ini disebut sebagai detoksifikasi atau pengeluaran racun dari dalam tubuh.

Dalam membuat jus harus jelas betul ada buah-buahan yang tidak bisa menggunakan juicer (bukan blender) karena lembut dagingnya seperti mangga, strawberry, anggur, dan pisang. Buah-buahan jenis ini lebih tepat memakai blender saat mengolahnya. Dengan blender selain hasilnya masih mengandung daging buah, juga masih ada serat yang baik untuk pencernaan.

Buah yang diolah dengan juicer rendah kandungan seratnya karena sudah terpisah saat diproses. Jus ini lebih cepat diserap tubuh karena tidak perlu proses penguraian. Karena cepatnya penyerapan, maka berbagai zat yang diperlukan tubuh langsung diserap juga ke aliran darah. Pengaruhnya langsung terasa pada tubuh.

Berbagai Jus

Wortel adalah sayur yang paling sering untuk dibuat jus. Sayuran ini bisa dikombinasikan dengan apel, nanas, jahe, seledri atau jeruk. Caranya juga mudah, cukup dicuci sampai bersih lalu dipotong-potong sesuai ukuran. Sebaiknya memilih wortel yang besar karena banyak mengandung air. Wortel kecil dipilih karena bagian tengahnya lunak dan hanya cocok untuk sayur.

Buah lain yang termasuk favorit adalah apel. Untuk membuat jus apel, sebaiknya kulitnya tidak dikupas kecuali kulitnya diberi lapisan malam (semacam lilin). Cara membuatnya cuci sampai bersih dan potong lalu buang bagian tengahnya. Perlu diketahui vitamin yang terbanyak justru persis di bawah kulit apel. Apel kian bertambah segar bila dicampur dengan strawberry, tomat, belimbing, nanas, jambu, dan wortel. Apel ini bisa menghilangkan bau yang kuat dari berbagai buah-buahan yang dijus.

Selain buah-buahan seperti wortel yang mengandung zat anti kanker, ada juga sayuran yang bisa menghambat penuaan seperti seledri, timun, peterseli, dan bayam. Ada lagi yang juga digunakan untuk terapi ketenangan. Daun selada ternyata memiliki efek penenang dan bisa membuat ngantuk. Jus dari selada dicampur mentimun. Jus itu sangat tepat diminum sebelum tidur.

Bagi mereka yang sibuk, pagi hari biasanya ada yang sempat sarapan dan ada yang tidak. Sarapan pagi dengan menyantap makanan keras memang bisa membuat ngantuk di jalan. Lalu ada baiknya mencoba sarapan pagi dengan jus buah strawberry yang dicampur yoghurt, orange, dan madu. Bila menikmati sarapan seperti ini, perut tidak mudah lapar dan tidak mengantuk.

Lalu kapan waktu yang tepat untuk minum jus? Dari terapi yang sudah dijalani, minum jus itu sebaiknya dilakukan saat perut kosong. Pagi sebelum sarapan atau sebelum makan siang dan makan malam. Sebaiknya minum jus setengah jam sebelum makan. Jus harus langsung diminum begitu selesai dibuat. Bila disimpan beberapa saat karena terkena udara, maka jus langsung teroksidasi atau membusuk. Ini membuat vitamin dan mineralnya rusak.

Jumlah jus yang dikonsumsi sehari sebaiknya lebih dari 2 gelas atau sekitar 500 ml. Dengan jumlah itu, maka khasiatnya akan terlihat. Malah bila ingin cepat melihat hasilnya bisa sampai tujuh gelas per hari.

No comments:

Post a Comment