Sehat dengan Jus
Dengan
linangan air mata, Sisca, seorang ibu asal Lampung yang memiliki hobi berburu
mengisahkan bagaimana dirinya berjuang keras untuk melepaskan diri dari ancaman
berbagai penyakit. Berburu binatang, maka identik dengan memakan dagingnya.
Itulah Sisca. Selain suka menyantap daging, lingkungan pekerjaan dan jabatannya
membuat dirinya harus lebih banyak lagi mengonsumsi makanan berlemak dalam
setiap jamuan makan.
Berkeliling
ke berbagai daerah dalam dan luar negeri dengan kegiatan makan yang tidak
terkontrol membuat Sisca yang tidak terlalu tinggi itu memiliki berat badan
sampai 66 kg. "Dengan bobot ini, setiap saya datang ke kantor semua teman
meledek, sebab saya tampil sebagai perempuan yang tidak punya leher,"
tuturnya.
Kegemukan
itu tidak hanya membuat buruk penampilan, tapi juga mendatangkan penyakit.
Kedua ginjalnya mulai tidak berfungsi. Tapi keinginan makan tetap terus
menggoda. Sampai akhirnya Sisca pingsan karena sudah tidak kuat
menahan sakit. Oleh dokter kedua ginjalnya akan dioperasi.
Ternyata bukan hanya ginjal, Sisca juga mengalami
pendarahan, lalu ada pembatuan di usus. Tangan kanan juga mulai tidak bisa
digerakan. Sisca putus asa, berdoa pada Tuhan agar diberi kekuatan untuk
pulang. "Saya
hanya ingin meninggal di tengah keluarga," ungkapnya serius.
Ratusan
obat yang ditelan justru bak racun. Tubuhnya semakin oleng. Ketika Tuhan
memberikan sedikit kesembuhan, Sisca pulang dan bertemu dengan dr Tresiaty Pohe
yang memiliki pusat terapi diet dengan jus. "Saya ditawari untuk ikut
terapi. Saya lalu mikir, orang sakit kok cuma dikasih jus dan apa itu bisa
membantu," katanya ragu.
Dengan
keraguan itu juga Sisca mencoba untuk ikut terapi selama seminggu. Dirinya
diberi kamar spesial yang menjauhkannya dari berbagai makanan. Setiap hari
berbagai jus dikonsumsi. Mulailah ada perubahan. Dia buang air besar dan kecil
terus-menerus. Itu tanda berbagai racun dalam tubuhnya dibuang. Tepat seminggu,
Sisca merasakan dirinya sehat kembali. Berbagai keluhan yang selama ini
dirasakannya hilang. Begitu juga keinginan dirinya untuk makan daging juga
hilang.
Itu
adalah salah satu kesaksian yang disampaikan oleh pasien yang pernah menjalani
terapi diet di dr Tresiaty Pohe. Dalam terapinya, pusat diet yang berlokasi di
Bungalow Padang Golf Modern, Jl Modern Golf Raya, Modernland, Tangerang, setiap
pasien diajarkan bagaimana menjaga tubuh melalui nutrisi, olahraga, dan
pendidikan. Selain bisa mengatur berat badan sampai berat ideal, juga bisa
menyembuhkan penyakit yang sering mengganggu seperti tekanan darah tinggi,
kolesterol, kencing manis, dan asam urat.
Dijelaskan oleh dr Tresiaty, saat pola makan seseorang
diubah di mana harus meninggalkan kebiasaan makan yang kita sukai, maka akan
terjadi sedikit guncangan jiwa atau stres. "Oleh sebab itu, program ini
harus dilakukan di tempat yang tenang dan nyaman," ungkapnya.
Alami
Menurut dr Tresiaty, dalam beberapa firman-Nya, Tuhan
telah menyediakan dalam alam ini segala sesuatu yang dibutuhkan manusia. Namun
manusia sering berusaha untuk membantu Tuhan dengan memproduksi berbagai macam
makanan. "Lalu kenapa kita tidak kembali saja pada yang alami,"
ungkap dr Tresiaty.
Pola makan juga berubah seiring dengan berubahnya zaman.
Tanpa disadari, lanjut Tresiaty, manusia zaman sekarang sudah hidup dalam
keadaan setengah sakit. Seseorang dikatakan sehat bila seluruh organ tubuhnya
dapat bekerja dengan sempurna. Pola makan itu sendiri sebenarnya adalah warisan
dari orangtua kita sehingga penyakit yang ada pada orangtua akan menurun pada
anaknya.
Dalam program yang dilakukan, dianjurkan banyak
mengonsumsi makanan yang berasal dari buah-buahan segar. Ada beberapa cara,
salah satunya adalah dengan jus. Dengan cara ini makanan dapat diserap sebanyak
90 persen dalam waktu kurang dari 10 menit. Saat awal mengikuti program, pasien
akan merasakan kehilangan nafsu makan. "Ini sebenarnya bukan nafsu makan
yang berkurang, tetapi sel-sel yang begitu banyak dalam tubuh sudah merasa
tercukupi karena mendapat makanan yang tepat," paparnya.
Beberapa makanan yang harus dihindari untuk dikonsumsi
berlebihan adalah daging, susu dan produk hewani, garam, gula, tepung putih,
dan semua makanan yang mengandung zat kimia seperti pengawet dan pewarna. Sedangkan
makanan yang baik untuk dikonsumsi adalah sayur-sayuran, buah-buahan, jus sayur,
dan buah, minyak wijen, roti gandum, kedelai, Barley Green, kacang-kacangan,
dan biji-bijian.
Dengan makanan mentah atau segar, tubuh akan mendapat
vitamin, mineral dan enzim yang dibutuhkan dalam bentuk yang paling baik. Sebab,
dengan pemanasan 45 derajat saja, sebagian besar vitamin, enzim, dan mineral
akan larut atau rusak. Setiap enzim memiliki fungsi khusus dan diperlukan
hampir pada setiap fungsi tubuh, misalnya, dalam proses pencernaan makanan,
saat berpikir atau perbaikan jaringan tubuh yang rusak.
Saat menjalani terapi jus, setiap sel akan mengeluarkan
toksin atau racun yang selama ini tertimbun. Hal ini disebut sebagai
detoksifikasi atau pengeluaran racun dari dalam tubuh.
Dalam membuat jus harus jelas betul ada buah-buahan yang
tidak bisa menggunakan juicer (bukan blender) karena lembut dagingnya seperti
mangga, strawberry, anggur, dan pisang. Buah-buahan jenis ini lebih tepat
memakai blender saat mengolahnya. Dengan blender selain hasilnya masih
mengandung daging buah, juga masih ada serat yang baik untuk pencernaan.
Buah yang diolah dengan juicer rendah kandungan seratnya
karena sudah terpisah saat diproses. Jus ini lebih cepat diserap
tubuh karena tidak perlu proses penguraian. Karena cepatnya penyerapan, maka
berbagai zat yang diperlukan tubuh langsung diserap juga ke aliran darah. Pengaruhnya
langsung terasa pada tubuh.
Berbagai Jus
Wortel adalah sayur yang paling sering untuk dibuat
jus. Sayuran ini bisa dikombinasikan dengan apel, nanas, jahe, seledri atau
jeruk. Caranya juga mudah, cukup dicuci sampai bersih lalu dipotong-potong
sesuai ukuran. Sebaiknya memilih wortel yang besar karena banyak mengandung
air. Wortel kecil dipilih karena bagian tengahnya lunak dan hanya cocok untuk
sayur.
Buah
lain yang termasuk favorit adalah apel. Untuk membuat jus apel, sebaiknya
kulitnya tidak dikupas kecuali kulitnya diberi lapisan malam (semacam lilin).
Cara membuatnya cuci sampai bersih dan potong lalu buang bagian tengahnya.
Perlu diketahui vitamin yang terbanyak justru persis di bawah kulit apel. Apel
kian bertambah segar bila dicampur dengan strawberry, tomat, belimbing, nanas,
jambu, dan wortel. Apel ini bisa menghilangkan bau yang kuat dari berbagai
buah-buahan yang dijus.
Selain
buah-buahan seperti wortel yang mengandung zat anti kanker, ada juga sayuran
yang bisa menghambat penuaan seperti seledri, timun, peterseli, dan bayam. Ada lagi yang juga digunakan untuk
terapi ketenangan. Daun selada ternyata memiliki efek penenang dan bisa membuat
ngantuk. Jus dari selada dicampur mentimun. Jus itu sangat
tepat diminum sebelum tidur.
Bagi mereka yang sibuk, pagi hari biasanya ada yang
sempat sarapan dan ada yang tidak. Sarapan pagi dengan menyantap makanan
keras memang bisa membuat ngantuk di jalan. Lalu ada baiknya mencoba sarapan
pagi dengan jus buah strawberry yang dicampur yoghurt, orange, dan madu. Bila
menikmati sarapan seperti ini, perut tidak mudah lapar dan tidak mengantuk.
Lalu kapan waktu yang tepat untuk minum jus? Dari terapi
yang sudah dijalani, minum jus itu sebaiknya dilakukan saat perut kosong. Pagi
sebelum sarapan atau sebelum makan siang dan makan malam. Sebaiknya
minum jus setengah jam sebelum makan. Jus harus langsung diminum begitu selesai
dibuat. Bila disimpan beberapa saat karena terkena udara, maka jus langsung
teroksidasi atau membusuk. Ini membuat vitamin dan mineralnya rusak.
No comments:
Post a Comment